PERINDUSTRI DAN PERTAMBANGAN
Pembangunan industri di Kota Bima bertujuan untuk menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dan kuat guna menciptakan landasan perekonomian yang kokoh. Sektor industri terbagi atas industri besar, sedang, kecil, dan rumah tangga. Pengelompokan didasarkan atas banyaknya pekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Perusahaan industri yang mempunyai pekerja 100 orang atau lebih dikategorikan sebagai industri besar, antara 20-99 orang sebagai industri sedang, 5-19 orang sebagai industri kecil, dan kurang dari 5 orang sebagai industri rumah tangga.
Kegiatan industri yang dominan di Kota Bima adalah industri kecil dan menengah. Kegiatan industri dijalankan oleh sejumlah UKM dengan kegiatan usaha industri antara lain meliputi indsutri tenun ikat tradisional, industri kerajinan, industri meubel dan furniture, industri pengolahan makanan, industri genteng press, dan usaha yang lainnya.
Dilihat dari jenis industrinya, terlihat adanya pola persebaran industri kecil yang berbeda di masing-masing kecamatan. Sebagai contoh Kecamatan Rasanae Timur dan Raba merupakan sentra industri tenun, sementara Kecamatan Rasanae Barat dan Mpunda sentra industri makanan.
Dilihat dari kelompok industri, jumlah perusahaan dan tenaga kerja terus meningkat dalam 3 (tiga) tahun terakhir, demikian juga dengan nilai investasi dan nilai produksinya. Kelompok Industri Logam, Mesin dan Perekayasaan pada tahun 2011 berjumlah 524 perusahaan dengan tenaga kerja yang diserap mencapai 3.097 orang, di mana sektor non formalnya lebih besar dibanding sektor formal. Kelompok Industri Kimia, Agro Industri dan Hasil Hutan berjumlah 601 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 4.456 orang, di mana untuk sektor formalnya lebih besar dibanding sektor non formal.
Tabel 1. Jumlah Perusahaan Industri dan Kerajinan Menurut Jenis Perusahaan dan Nilai Produksi di Kota Bima Tahun 2011
Kelompok Industri/Jenis Perusahaan | Banyak Perusahaan | Nilai Produksi (Rp.000) | |||
2010 | 2011 | 2010 | 2011 | ||
I. BIDANG IKAHH (Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan) | 562 | 601 | 41.856.769 | 45.544.070 | |
II. BIDANG ILMEA (Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka) | 420 | 524 | 22.328.501 | 24.058.637 | |
A. | INDUSTRI LOGAM, MESIN DAN PEREKAYASAAN | 30 | 61 | 1.360.140 | 1.804.117 |
| 1 Pandai Besi/Alat Pertanian | 14 | 36 | 124.740 | 685.030 |
| 2 Pertukangan Mas/Perak Perhiasan | 8 | 7 | 1.213.780 | 846.900 |
| 3 Perkalengan | 5 | 15 | 20.000 | 270.000 |
| 4 Reparasi Mesin Tik | 3 | 3 | 1.620 | 2.187 |
B. | INDUSTRI TEKSTIL | 222 | 291 | 8.655.800 | 9.695.390 |
| 1 Penjahitan/konveksi | 108 | 110 | 5.606.200 | 5.886.510 |
| 2 Pertenunan | 105 | 178 | 3.034.000 | 1.792.500 |
| 3 Bordir | 9 | 3 | 15.600 | 16.380 |
C. | INDUSTRI ELEKTRONIKA DAN ANEKA | 41 | 33 | 1.260.640 | 1.017.050 |
| 1 Reparasi Radio, Tape, dan Amplifier | 15 | 10 | 217.440 | 15.000 |
| 2 Arloji | 4 | 4 | 18.000 | 20.700 |
| 3 Komputer | 16 | 16 | 874.800 | 962.280 |
| 4 Dinamo dan Transformator | 1 | 1 | 13.400 | 14.070 |
| 5 Kulkas | 5 | 2 | 137.000 | 5.000 |
D. | INDUSTRI ALAT ANGKUT | 127 | 139 | 12.338.080 | 14.543.247 |
| 1 Reparasi Kendaraan Roda 2 dan 4 | 103 | 110 | 7.550.490 | 8.683.063 |
| 2 Reparasi Diesel dan Radiator | 2 | 2 | 51.840 | 5.184 |
| 3 Pengelasan | 22 | 27 | 4.735.750 | 5.855.000 |
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bima, 2011
Tabel 2. Perkembangan Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga Menurut Kelompok Industri Formal dan Non Formal di Kota Bima Tahun 2011
Kelompok Industri | Perusahaan | Tenaga Kerja | Investasi (Rp.000) | Nilai Produksi (Rp. 000) |
1. Industri Logam, Mesin danPerekayasaan | 524 | 3 097 | 15.700.400 | 27.059.805 |
Formal | 98 | 246 | 3 893 590 | 11 762 441 |
Non Formal | 426 | 2 851 | 11 806 810 | 15 297 364 |
2. Industri KimiaAgro Industri danHasil Hutan | 601 | 4 456 | 27.331.000 | 45.544.070 |
Formal | 84 | 364 | 5 994 800 | 4 866 700 |
Non Formal | 517 | 4 092 | 21 336 200 | 40 677 370 |
Jumlah | 1 125 | 7 553 | 43.031.400 | 72.603.875 |
2 0 1 0 | 993 | 7 334 | 41.809.100 | 66.579.590 |
2 0 0 9 | 956 | 7 207 | 35.160.185 | 58.851.522 |
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bima, 2011
Kota memiliki potensi bahan galian berupa batu marmer, andesit dan lain-lain yang cukup besar, namun pemanfaatannya belum optimal. Pengolahan bahan galian tersebut di Kota Bima saat ini masih tradisional dengan menggunakan peralatan tradisional seperti linggis dan martil sebagai bahan pemecah batu. Sedangkan dari segi pemanfaatan hanya digunakan sebagai bahan batu belah dan bahan bangunan/konstruksi lainnya seperti dalam pembangunan jalan dan pondasi gedung/rumah. Dengan pertimbangan kelayakan usaha dan prospek bisnis di bidang pertambangan ini, maka Pemerintah Kota Bima saat ini terus berupaya turut serta dalam pelaksanaan pembangunan di bidang pertambangan khususnya pengolahan dan pemanfaatan bahan galian.
Tabel 3. Zonasi Wilayah Pertambangan di Kota Bima
No | Wilayah | Potensi Bahan Galian | Latitude | Longitude | Keterangan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1 | Kecamatan Rasanae Timur, Kelurahan Nitu dan Kelurahan Oi’Foo | Marmer |
|
| Dengan melihat kondisi geologi yang tersusun oleh batugamping yang mengalami metamorfosis akibat suhu dan tekanan, perubahan ini diakibatkan oleh adanya struktur geologi dan intrusi batuan, sehingga batugamping mengalami perubahan menjadi marmer. Potensi ini telah diminati oleh perusahaan PT. Pasific Union Indonesia yang berkedudukan di Mataram, Nusa Tenggara Barat. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2 | Kecamatan Rasanae Timur, Kelurahan Oi’Ombo | Marmer |
|
| Dengan melihat kondisi geologi yang tersusun oleh batugamping yang mengalami metamorfosis akibat suhu dan tekanan, perubahan ini diakibatkan oleh adanya struktur geologi dan intrusi batuan, sehingga batugamping mengalami perubahan menjadi marmerdan ditunjang dengan data-data laboratorium yang pernah di uji kuat tekan, daya aus dan komposisi geokimia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3 | Kecamatan Asakota, Kelurahan Kolo | Galena (Timah Hitam) |
|
| Dengan melihat data-data geologi dan hasil laboratorium daerah ini memiliki potensi bahan galian terutama Galena (Timah Hitam). | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4 | Kecamatan Raba, Kelurahan Ntobo | Mangaan |
|
| Dengan melihat data-data geologi daerah ini memiliki potensi bahan galian terutama mangaan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5 | Kecamatan Raba, Kelurahan Rontu | Bahan Timbunan Pilihan (Tanah) |
|
| Dengan melihat data-data geologi daerah ini memiliki potensi bahan galian Bahan Timbunan Pilihan (Tanah). | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6 | Kecamatan Mpuda, Kelurahan Sambinae | Andesit |
|
| Dengan melihat data-data geologi daerah ini memiliki potensi bahan galian batu Andesit. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7 | Kecamatan Mpuda, Kelurahan Sambinae | Andesit |
|
| Dengan melihat data-data geologi daerah ini memiliki potensi bahan galian batu Andesit. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
8 | Kecamatan Mpuda, Kelurahan Manggemaci | Andesit |
|
| Dengan melihat data-data geologi daerah ini memiliki potensi bahan galian batu Andesit. |
Sumber : Bappeda Kota Bima, 2010